KHUTBAH IDUL FITRI TAHUN 1440 H / 2019 M
Oleh Ust. Drs. Mulyono *)
Berikut kami sampaikan intisari dari isi
Khutbah Idul Fitri di Masjid Darussalam:
1. Kumandang
takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai ungkapan syukur kepada sang Illahi
yang berkuasa dalam jagat raya
2. Takbir
kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan
keagungan Allah Swt, sedangkan kalimat tasbih dan tahmid, kita tunjukan untuk
mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya
3. Hadits
Qudsi yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, yang intinya :
a. Apbila
telah selesai berpuasa pada bulan ramadhan lalu keluar menuju shalat hari raya,
maka Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa;
b. Seluruh
kesalahannya diganti dengan kebaikan.
4. Hikmah,
faedah, dan fadilah dibulan suci ramadhan sebagai bekal dalam mengharungi
kehidupan yang akan datang.
5. Ada
tiga pesan dan kesan ramadhan yang dapat kita pegang teguh bersama.
a. Pesan
moral/tahdzibun nafsi/tarbiyatun nafsi (pendidikan
nafsu), artinya selalu mawas diri, introspeksi diri, evaluasi diri. Sesuai
sabda Rasulullah Saw yang artinya “Jihad yang paling besar adalah jihad melawan
diri” dalam kitab madzahib Fit Tarbiyah diterangkan setiap manusia terdapat
nafsu/naluri sejak lahir, seperti marah, pengetahuan, dam syahwat.
Menurut Hujjatul Islam Abu Hamid
Al-Ghozali, terdapat 4 (empat) sifat manusia, dimana 3 (tiga) sifat berpotensi
mencelakakan manusia dan 1 (satu) sifat berpotensi mengantarkan manusia menuju
pintu kebahagiaan.
1) Sifat
kebinatangan, tanda-tandanya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
tanpa rasa malu. (manusia akan rakus, tamak, suka mencuri, makan berlebihan,
tidur berlebihan dan bersetubuh berlebihan, suk berzina, berprilaku homoseks
dan lain sebagainya. Red)
2) Sifat
buas, tanda-tandanya kedzaliman dan sedikit keadilan, yang kuat selalu memang
dan yang lemah selalu kalah meskipun benar. (manusia yang suka bermusuhan,
berkelahi, suka marah, suka menyerang, suka memaki, suka berdemo, anarkis,
cemburu berlebihan dan lain sebagainya. Red)
3) Sifat
syaithoniyah, tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan
martabat manusia. (ada diri manusia yang apabila telah menguasai dirinya ia
akan suka merekayasa dengan tipu daya dan meraih segala sesuatu dengan
cara-cara yang jahat. Di sini mansia suka mengajak pada perbuatan bid’ah,
kemunafikan dan berbagai kesesatan lainnya. Red)
b. Pesan
Rubuhiyah (ketuhanan), merupakan salah satu sifat yang empat (Rubu’iyah/ketuhanan,
syaithoniyah/kesetanan, bahimiyah/kehewanan, sabu’iyah/kebuasan. Red) yang ada
pada diri manusia, sifat ini ditandai dengan keimanan, ketaqwaan, dan kesabaran.
(manusia yang apabila telah menguasai diri manusia maka ia ingin menguasai,
menduduki jabatan yang tinggi, menguasai ilmu apa saja, suka memaksa orang lain
dan tak mau direndahkan, maunya hanya dipuji. Orang yang memiliki tabiat (watak/sikap/tingkah
laku. Red) ini adalah orang yang cenderung memelihara segala perbuatan menuju
keridhoan Allah. Ia melahirkan sifat belas kasih, ikhlas, kasih sayang, suka
membela yang lemah, suka menyantuni dan segala sifat terpuji lainnya yang
cenderung mendekat pada keridhoan Allah Swt. Red).
c. Pesan
sosial, terjadi pada detik-detik akhir ramadhan yaitu mengeluarkan zakat fitrah
kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapan kategori
golongan yang berhak menerima zakat), silaturrahmi dan berbagi demikian nyata
terjadi, kebutuhan dan kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang sebelumnya
sempat terlupakan tiba-tiba hadir.
Demikian yang dapat kami simpulkan dari
isi khutbah shalat idul fitri tahun 1440 H atau 2019 M. semoga niatan dan amal
ibada kita diterima Allah Swt, dan dapat bermanfaat untuk kita semua. Wallahu A'lam Bishawab.
*) Dewan Penasehat Ta’mir Masjid
Darussalam yang juga Wakil Rais Syuriyah NU Darungan.