Halaman

Kamis, 06 Juni 2019

KHUTBAH IDUL FITRI TAHUN 1440 H / 2019 M

KHUTBAH IDUL FITRI TAHUN 1440 H / 2019 M
Oleh Ust. Drs. Mulyono *)


Berikut kami sampaikan intisari dari isi Khutbah Idul Fitri di Masjid Darussalam:
1.      Kumandang takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai ungkapan syukur kepada sang Illahi yang berkuasa dalam jagat raya
2.      Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah Swt, sedangkan kalimat tasbih dan tahmid, kita tunjukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya
3.      Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, yang intinya :
a.       Apbila telah selesai berpuasa pada bulan ramadhan lalu keluar menuju shalat hari raya, maka Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa;
b.      Seluruh kesalahannya diganti dengan kebaikan.
4.      Hikmah, faedah, dan fadilah dibulan suci ramadhan sebagai bekal dalam mengharungi kehidupan yang akan datang.
5.      Ada tiga pesan dan kesan ramadhan yang dapat kita pegang teguh bersama.
a.       Pesan moral/tahdzibun nafsi/tarbiyatun nafsi  (pendidikan nafsu), artinya selalu mawas diri, introspeksi diri, evaluasi diri. Sesuai sabda Rasulullah Saw yang artinya “Jihad yang paling besar adalah jihad melawan diri” dalam kitab madzahib Fit Tarbiyah diterangkan setiap manusia terdapat nafsu/naluri sejak lahir, seperti marah, pengetahuan, dam syahwat.
Menurut Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghozali, terdapat 4 (empat) sifat manusia, dimana 3 (tiga) sifat berpotensi mencelakakan manusia dan 1 (satu) sifat berpotensi mengantarkan manusia menuju pintu kebahagiaan.
1)      Sifat kebinatangan, tanda-tandanya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tanpa rasa malu. (manusia akan rakus, tamak, suka mencuri, makan berlebihan, tidur berlebihan dan bersetubuh berlebihan, suk berzina, berprilaku homoseks dan lain sebagainya. Red)
2)      Sifat buas, tanda-tandanya kedzaliman dan sedikit keadilan, yang kuat selalu memang dan yang lemah selalu kalah meskipun benar. (manusia yang suka bermusuhan, berkelahi, suka marah, suka menyerang, suka memaki, suka berdemo, anarkis, cemburu berlebihan dan lain sebagainya. Red)
3)      Sifat syaithoniyah, tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan martabat manusia. (ada diri manusia yang apabila telah menguasai dirinya ia akan suka merekayasa dengan tipu daya dan meraih segala sesuatu dengan cara-cara yang jahat. Di sini mansia suka mengajak pada perbuatan bid’ah, kemunafikan dan berbagai kesesatan lainnya. Red)
b.      Pesan Rubuhiyah (ketuhanan), merupakan salah satu sifat yang empat (Rubu’iyah/ketuhanan, syaithoniyah/kesetanan, bahimiyah/kehewanan, sabu’iyah/kebuasan. Red) yang ada pada diri manusia, sifat ini ditandai dengan keimanan, ketaqwaan, dan kesabaran. (manusia yang apabila telah menguasai diri manusia maka ia ingin menguasai, menduduki jabatan yang tinggi, menguasai ilmu apa saja, suka memaksa orang lain dan tak mau direndahkan, maunya hanya dipuji. Orang yang memiliki tabiat (watak/sikap/tingkah laku. Red) ini adalah orang yang cenderung memelihara segala perbuatan menuju keridhoan Allah. Ia melahirkan sifat belas kasih, ikhlas, kasih sayang, suka membela yang lemah, suka menyantuni dan segala sifat terpuji lainnya yang cenderung mendekat pada keridhoan Allah Swt. Red).
c.       Pesan sosial, terjadi pada detik-detik akhir ramadhan yaitu mengeluarkan zakat fitrah kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapan kategori golongan yang berhak menerima zakat), silaturrahmi dan berbagi demikian nyata terjadi, kebutuhan dan kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang sebelumnya sempat terlupakan tiba-tiba hadir.

Demikian yang dapat kami simpulkan dari isi khutbah shalat idul fitri tahun 1440 H atau 2019 M. semoga niatan dan amal ibada kita diterima Allah Swt, dan dapat bermanfaat untuk kita semua. Wallahu A'lam Bishawab.

*) Dewan Penasehat Ta’mir Masjid Darussalam yang juga Wakil Rais Syuriyah NU Darungan.