MANAJEMEN
DAKWAH PADA ORGANISASI REMAJA MASJID
Oleh :
Aisya Zuhdiana dan Yogi Mukti Andayani,
mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
A.
Latar Belakang
Organisasi
merupakan sarana dimana individu yang terhimpun didalamnya saling
menyatupadukan potensi untuk mencapai tujuan. Adapun remaja masjid adalah
perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di
lingkungan masjid dan masyarakat sekitarnya. Para remaja yang ikut dalam
kegiatan-kegiatan yang ada didalam masjid maupun sekitarnya secara tidak
langsung ikut berpartisipasi dalam meramaikan masjid dan juga membantu dalam
berbagai hal yang berkaitan dengan masjid. Di antara perjuangan di jalan Allah
adalah aktivitas memakmurkan masjid.
Da'wah yang
baik adalah yang diselenggarakan secara terencana, terarah, terus menerus dan
bijaksana. Karena itu perlu dilakukan secara kolektif dan terorganisir secara
profesional.
Dan hendaklah
ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (QS 3:104, Ali 'Imran).
Remaja Masjid
merupakan salah satu bentuk organisasi da'wah islamiyah underbouw Ta’mir
Masjid. Keberadaannya untuk mengorganisir kegiatan memakmurkan Masjid yang
dilakukan para remaja muslim yang memiliki komitmen da’wah. Remaja Masjid
sangat diperlukan sebagai alat untuk mencapai tujuan da'wah dan wadah bagi
remaja muslim dalam beraktivitas di Masjid.
Kata kunci : manajemen organisasi, remaja
masjid
B.
Pengertian Organisasi Remaja Masjid
Organisasi
(Yunani: organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang
sama.[1] Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk
berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sebuah organisasi dapat
terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan
misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi
yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.[2]
Menurut Drs. EK
Imam Munawir, organisasi adalah merupakan kerja sama di antara beberapa orang
untuk mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja.
Yang menjadi ikatan kerja sama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan
secara efektif dan efisien.[3]
Departemen
Agama RI (2003 :6) Remaja masjid merupakan perkumpulan atau perhimpunan atau
ikatan para Remaja masjid disetiap masjid atau mushalla yang mempunyai suatu
aktifitas yang bertujuan untuk menumbuhkan akhlak yang baik dan menjadi sumber
inspirasi bagi para pemuda dan pemudi.
Siswanto (2005
:71) menegaskan remaja masjid merupakan organisasi dakwah Islam anak organisasi
(underbouw) takmir masjid, yang mengambil spesialisasi pembinaan remaja muslim
melalui masjid.
Dari beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Remaja masjid
adalah pekumpulan para remaja dalam suatu organisasi yang diadakan dimasjid dan
mempunyai tujuan untuk menumbuhkan akhlak yang baik, budi pekerti luhur dan
menjadi teladan bagi remaja lainnya.[4][4]
Pembinaan
remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih;
yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia.
Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Apabila anak
Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu
yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim).
C.
Manajemen Organisasi Remaja Masjid
Manajemen
sendiri dapat diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manejemen adalah penggerak
(ruh) dari organisasi. Tanpa manajeman, organisasi tidak akan berjalan secara
efektif. Beberapa perbedaan organisasi yang menerapkan manajemen dan yang tidak
menerapkan manajemen dapat dilihat pada tabel berikut:
Organisasi Tanpa Manajemen
|
Organisasi Dengan Manajemen
|
Organisasi berjalan statis karena para anggota
kurang bergairah untuk mengantisipasi perubahan yang ada
|
Organisasi berjalan dinamis karena para anggota
sangat bergairah untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan visi organisasi
dan kondisi lingkungan
|
Tujuan dibuat tanpa memperhatikan kepentingan
bersama dan kondisi lingkungan yang ada
|
Tujuan dibuat bersama oleh seluruh anggota dan memperhatikan
perkembangan lingkungan eksternal organisasi
|
Perencanaan tidak ada, kalaupun ada, biasanya antara
perencanaan jangka pendek dengan jangka panjang saling bertentangan
|
Perencanaan dilakukan dengan memperhatikan visi misi
organisasi dan menselaraskan antara tujuan jangka panjang, menengah, dan
pendek
|
Dengan
diterapkannya manajemen pada organisasi masjid, maka akan diperoleh berbagai
keuntungan. Diantaranya adalah:
1.
Tujuan menjadi
realistis dan dapat dicapai, karena masing-masing anggota menyumbang untuk
memberikan sarannya dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya.
2.
Pemimpin dan
anggota mengerti prioritas satu sama lain dan saling membantu ketika kesulitan
timbul.
3.
Komunikasi
menjadi terbuka. Kreativitas dan kesungguh-sungguhan kerja menjadi meningkat.
Ada banyak
teori dan metode manajemen yang dapat diterapkan pada organisasi masjid. Namun
yang perlu dicamkan adalah bahwa semua teori dan metode manajemen yang
diterapkan tersebut tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan
kesucian masjid.
Secara prinsip,
penerapan manajemen masjid minimal harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1.
Visi dan misi
yang jelas
Visi adalah
cita-cita atau harapan yang agung dari organisasi. Misi berfungsi sebagai
pedoman umum bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya (visinya). Visi
dan misi harus dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi secara
berkesinambungan, sehingga lama kelamaan menjadi budaya organisasi
(organization culture).
2.
Program yang
realistis
Banyak
organisasi masjid yang membuat program tanpa didasari kemampuan yang ada,
sehingga akhirnya mereka membuat program yang cantik di atas kertas tapi sulit
direalisasikan. Hal ini karena mereka membuat program tanpa terlebih dahulu
melakukan analisa kemampuan organisasi.
3.
Implementasi
program yang berbobot
Imlementasi
program yang berbobot tidak dapat lepas dari pengorganisasian (organizing) dan
pengarahan (actuating) yang baik. Beberapa unsur pengorganisasian yang perlu
dilakukan organisasi masjid antara lain membuat struktur organisasi berdasarkan
program, membuat uraian pekerjaan tugas berdasarkan pemerataan tugas,
menempatkan personil pengurus berdasarkan kemauan, kemampuan, dan kesempatan
serta menginventarisir sarana/fasilitas dan dana yang dibutuhkan.
Sedang unsur
pengarahan (actuating) organisasi masjid yang perlu diwujudkan antara lain
kemampuan memotivasi, bekerja sama dan mengelola konflik.
4.
Pemimpin yang
efektif
Pemimpin yang
efektif memahami secara sungguh-sungguh bahwa ia harus membawa organisasinya
mewujudkan visi yang telah disepakati. Pemimpin yang efektif pada organisasi
masjid adalah juga pemimpin yang berciri Islami.
5.
Pengurus yang
dinamis
Pengurus yang dinamis memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a.
Memiliki rasa
memiliki terhadap organisasi.
b.
Proaktif dan
kreatif dalam mengembangkan organisasi.
c.
Komunikasi
berlangsung secara terbuka.
d.
Kerjasama
dilakukan dengan saling percaya dan interdependensi (kesaling tergantungan)
yang tinggi.
e.
Konflik
dikelola secara positif (tidak dihindari).[5]
D.
Jenis-Jenis Aktivitas Remaja Masjid
Dilihat dari
segi bahasa pengertian Manajemen Dakwah memiliki dua pengertian. Pertama
pengertian Manajemen dan kedua pengertian Dakwah.
Pengertian yang
pertama adalah manajemen, secara bahasa manajemen adalah berasal dari kata
management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan.
Artinya, manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan terhadap para anggota organisasi serta penggunaan seluruh
sumber-sumber yang ada secara tepat untuk meraih tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.[6]
Pengertian yang
kedua yaitu pengertian dakwah, secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa
Arab, yaitu da'a, yad'u' da'wan, du'a, yang diartikan sebagai
upaya mengajak, menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Istilah
ini sering diberi arti yang sama dengan istilah tabligh, amr ma'ruf nahyi
munkar, mau'idzah hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta'lim, dan
khatbah. Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan makna dakwah islam yaitu
sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan
bashirah untuk meniti jalan Allah dan Istiqomah dijaln-Nya serta berjuang
bersama meninggikan agama Allah.[7]
Dari definisi
manajemen dan dakwah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen
dakwah yaitu sebagai pproses perencanaan tugas, mengelompokan tugas, menghimpun
dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas dan
kemudian menggerakan ke arah tujuan dakwah.
Sebagaimana telah
kita ketahui, bahwa Remaja Masjid adalah orgnisasi yang menghimpun remaja
muslim yang aktif datang dan beribadah shalat berjamaah di masjid. Karena
keterlibatan dengan masjid, maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan
masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada masjid selalu menjadi
program utama Di dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid meletakkan
prioritas pada kegiatan-kegiatan peningkatan keislaman, keilmuan dan
keterampilan anggotanya.
Siswanto
(2005:48) mengemukakan jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah:
1.
Memakmurkan
Masjid
Remaja Masjid
adalah organisasi yang memiliki keterkaitan dengan masjid. Diharapkan
anggotanya aktif datang ke masjid, untuk melaksanakan shalat berjamaah bersama
dengan umat Islam yang lain. Karena, shalat berjamaah adalah merupakan
indikator utama dalam memakmurkan masjid. Selain itu kedatangan mereka ke
masjid akan memudahkan pengurus dalam memberilran informasi, melakukan
koordinasi dan mengatur strategi organisasi untuk melaksanakan aktivitas yang
sudah diprogramkan. Dalam mengajak anggota untuk memakmurkan masjid tentu
diperlurkan kesabaran. Usaha-usaha secara sistematis harus dilakukan, antara
ain:
a.
Pengurus
memberi contoh dengan sering datang ke masjid
b.
Menyelenggarakan
kegiatan dengan menggunakan masjid sebagai tempat pelaksanaannya
c.
Dalam
menyelenggarakan kegiatan diselipkan cara shalat berjamaah.
d.
Pengurus
menyusun piket jaga kantor sekretariat di masjid.
2.
Pembinaan
Remaja Muslim
Remaja Muslim
di sekitar masjid merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat mendukung
bagi kegiatan organisasi, sekaligus juga merupakan objek (mad'u) yang paling
utama. Pengurus Remaja Masjid membina mereka bertahap dan berkesinambungana
agar mampu beriman, berilmu dan beramal dengan baik. Hal ini dilakukan dengan
menyusun program kerja yang menghayati keinginan dan kebutuhan mereka. Dengan
pengajian remaja malam bina iman dan takwa (MABIT), bimbingan membaca dan
tafsir Al-Qur'an, kajian buku, pelatihan (training), ceramah umum, keterampilan
berorganisasi dan lain sebagainya tersebut diupayakan untuk tercapai.
3.
Kaderisasi Umat
Pengkaderan
adalah suatu proses pembentukan kader yang dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh kader yang siap mengemban amanah organisasi. Sistem pengkaderan
remaja masjid disusun dalam bentuk pedoman pengkaderan remaja masjid yang
memuat konsep secara langsung dan tidak langsung. Manfaat dari pengkaderan
adalah diperolehnya kader-kader organisasi remaja masjid yang "siap
pakai", yaitu kader-kader yang beriman, memiliki kemauan dan kemampuan di
dalam meneruskan misi organisasi, profesional serta memiliki pengetahuan dan
tingkat intelektualitas yang baik. Kader-kader yang siap pakai tersebut dapat
bermanfaat dalam menghadirkan calon-calon pemimpin, anggota yang bermotivasi
tinggi dan aktivis Islam yang terampil.
4.
Pendukung
Kegiatan Ta’mir Masjid
Siswanto,
(2005:70) mengemukakan bahwa secara umum, remaja masjid dapat memberi dukungan
dalam berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab ta'mir masjid di antaranya:
a.
Mempersiapkan
sarana shalat berjamaah dan shalat khusus, seperti shalat gerhana matahari,
gerhana bulan, minta hujan, Idul Fitri dan Idul Adha.
b.
Menyusun jadwal
dan menghubungi khatib jumat, Idul Fitri dan ldul Adha.
c.
Menjadi
panitia-panitia kegiatan kemasjidan
d.
Melaksanakan
pengumpulan dan pembagian zakat
e.
Menjadi
pelaksana penggalangan dana.
f.
Memberikan
masukan yang dipandang perlu kepada ta'mir masjid, dan lain sebagainya.
5.
Dakwah dan
Sosial
Remaja masjid
adalah organisasi dakwah Islam yang mengambil spesialisasi dalam pembinaan
remaja muslim melalui masjid. Organisasi ini berpartispasi secara aktif dalam
mendakwakan Islam secara luas disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
melingkupinya. Aktivitas dakwah bil lisan, bil hal, bil qalam, bil fikr dan
lain sebagainya dapat diselenggarakan baik oleh pengurus maupun anggota.
Meskipun diselenggarakan oleh remaja, remaja masjid tidak membatasi hanya
beraktivitas dibidang keremajaan saja tetapi juga melaksanakan aktivitas yang
menyentuh masyarakat luas. Aktivitas seperti bakti sosial, kebersihan
lingkungan, membantu korban bencana alam, kumpul-kumpul keluarga jamaah masjid,
kunjungan ke pesantren dan lain sebagainya adalah contoh-contoh dari
kegiatannya. Remaja masjid dapat bekerja sama dengan ta’mir masjid atau majelis
ta’lim ibu-ibu dalam merealisasikan kemasyarakatan tersebut.[8]
E.
Kesimpulan
Organisasi
adalah merupakan kerja sama di antara beberapa orang untuk mencapai suatu
tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja. Yang menjadi ikatan
kerja sama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan secara efektif dan
efisien.
Manajemen sendiri
dapat diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manejemen adalah penggerak (ruh) dari
organisasi. Tanpa manajeman, organisasi tidak akan berjalan secara efektif.
Manajemen
dakwah yaitu sebagai pproses perencanaan tugas, mengelompokan tugas, menghimpun
dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas dan
kemudian menggerakan ke arah tujuan dakwah.
Sebagaimana
telah kita ketahui, bahwa Remaja Masjid adalah orgnisasi yang menghimpun remaja
muslim yang aktif datang dan beribadah shalat berjamaah di masjid. Karena
keterlibatan dengan masjid, maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan
masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada masjid selalu menjadi
program utama Di dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid meletakkan
prioritas pada kegiatan-kegiatan peningkatan keislaman, keilmuan dan
keterampilan anggotanya.
Siswanto
(2005:48) mengemukakan jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah: 1)
Memakmurkan Masjid; 2) Pembinaan Remaja Muslim; 3) Kaderisasi Umat; 4)
Pendukung Kegiatan Ta’mir Masjid; 5) Dakwah dan Sosial
DAFTAR RUJUKAN
Aziz, Yunus
Abdul Aziz. 2014. Studi Tentang Pengelolaan Remaja Masjid Di Desa
Padengo Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. Skripsi. Universitas
Negeri Gorontalo. Pdf
Asmuni, Syukir.
1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam.
Surabaya: Al ikhlas.
Buhler,
Patricia. 2003. Manajemen Skills. Jakarta:
Prenada Media.
Hurima, dkk. tt.
Pelaksanaan Kegiatan Remaja masjid Al Mustaqim Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan
Raya, laporan penelitian. Riau: Universitas Riau.
Riftiyani.
Rini. 2015. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas)
dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang Kab.
Semarang Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pdf
Winardi, j. 2011.
Teori organisasi dan Pengorganisasian.
Jakarta:Raja Grafindo Persada.
www.jprmijaksel.org/2012/04/manajemen-remaja-masjid.html diakses
pada 26 September 2016 pkl. 12:25 WIB
http://hardymath.blogspot.co.id/2012/07/manajemen-organisasi-risma.html.
diakses pada 26 September 2016 pkl. 12.24 WIB
SUMBER
: http://aisyazuhdiana.blogspot.co.id.
[3]
http://hardymath.blogspot.co.id/2012/07/manajemen-organisasi-risma.html.
diakses pada 26 September 2016 pkl. 12.24 WIB
[4]
Hurima, dkk. Pelaksanaan
Kegiatan Remaja masjid Al Mustaqim Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya. dalam
laporan penelitian dalam bentuk pdf. (Riau: Universitas Riau, tt), 2-3
[5]
www.jprmijaksel.org/2012/04/manajemen-remaja-masjid.html.
diakses pada 26 September 2016 pkl. 12:25 WIB
[7] Asmuni, Syukir. Dasar-dasar
Strategi Dakwah Islam. (Surabaya:Al ikhlas, 1983), 49
[8]
Aziz, Yunus Abdul Aziz. Studi Tentang Pengelolaan
Remaja Masjid Di Desa Padengo Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. dalam
skripsi. (Gorontalo:Universitas Negeri Gorontalo, 2014), 27-31, pdf